Minggu, 28 Februari 2016

Untuk Para Pria, Belajarlah dari Kakek ini!


Pertanyaan untuk Anda para pria. Seberapa peduli Anda dengan istri Anda? Mungkin anda yang baru beberapa tahun hidup bersama dengan wanita yang yang anda pilih  menjadi ibu anak-anak anda, perhatian Anda bisa jadi tidak berkurang, sama seperti di kala masa pacaran. Tapi tak sedikit kepedulian yang ditunjukkan, sedikit demi sedikit tergerus oleh waktu.

Seperti cerita yang sering saya dengar. Bila masa pacaran, bila sang kekasih terpeleset karena jalan licin atau terantuk batu, biasanya si pria dengan cepat menolong dan mengelus kaki pasangannya dengan mesra seraya berkata,

“Aduh, sakit, ya, sayang? Sini aku obati.”

Setelah beberapa tahun menikah, bila kejadian yang sama terulang, ucapan yang mungkin keluar dari mulut si pria adalah,

“Hati-hati dong, kalau jalan liat-liat!”

Dan seiring waktu, bila telah belasan tahun menikah, dan kejadian yang sama terjadi, tak sedikit para pria mengomeli istrinya dengan ucapan,

“Makanya, jalan tuh yang bener! Kepleset kan jadinya!”

Ada perubahan sikap sebagian orang dalam merespon peristiwa yang dialami oleh pasangan. Mengapa itu bisa terjadi? Apa karena sudah tidak cinta? Saya rasa tidak, tapi justru karena kita terlena dan menganggap biasa saja rasa yang ada di hati setelah sekian lama hidup bersama.

Nah, peristiwa ini bisa Anda jadikan renungan. Peristiwa ini diabadikan dan dishare di FB Love What Matters, dan menjadi viral, disukai oleh ribuan orang. Foto itu dilengkapi dengan keterangan yang sangat menyentak,

“Sang Kakek sedang menolong istrinya memilih peralatan make up yang sesuai dengan warna kulitnya. Si Nenek kewalahan menemukan make up yang cocok untuk dirinya dan sang suami sangat membantu. Ternyata si nenek mengalami momen ‘gadis ABG labil’, panik berjuang memilih kosmetik yang ‘cucok’ untuk dirinya. Saat itulah si Kakek datang dan menenangkan si Nenek, membantunya menemukan warna yang sesuai untuk orang yang disayanginya dan kemudian mencium kening si Nenek. Wow, it’s so romantic, ya? Tapi itulah yang terjadi, cara yang sederhana menunjukkan cintanya yang besar pada si Nenek. Ini merupakan sebuah peringatan yang sempurna, bahwa usia boleh saja menua, tapi tidak dengan cinta...

Ah, saya jadi ingat sebuah ungkapan lain,

“True love isn’t Romeo and Juliet who died together. It’s Grandma and Grandpa who grew old together.”


Oh, so sweet!

0 komentar:

Posting Komentar