Jumat, 26 Februari 2016

Jackie Ying, Muslimah Peraih Penghargaan Top Scientific Achievement Award


Apa istimewanya perempuan yang bernama lengkap Jackie Yi-Ru Ying ini? Mungkin kita melihat penampilannya yang berhijab dengan mata sipitnya. Sebagian kita hanya terbiasa melihat perempuan berhijab dengan wajah Melayu, atau tipikal perempuan khas Asia Tenggara,  atau berwajah Arab, Asia Selatan, terkadang perempuan Afrika Utara.

Tapi sesungguhnya Jackie Ying punya prestasi akademis yang bisa menginspirasi banyak perempuan muslim lainnya. Ia pribadi muslimah yang mengesankan, menambah daftar Muslimah yang berprestasi hebat.

Jackie Y. Ying lahir tahun 1966 di Taipei, dibesarkan di Singapura dan New York di mana muslim jadi Minoritas. Ia mengenyam pendidikan di Raffles Girl’s School, sekolah  menengah paling top di Singapura. Usia 15, keluarganya pindah ke New York, dan di sana ia lulus dengan prediket B.E summa cum laude jurusan Teknik Kimia dari The Cooper Union tahun 1987. Kemudian ia melanjutkan ke universitas bergengsi, Princeton University, sebuah universitas swasta berbasis riset yang termasuk dalam Ivy League dan mendapatkan gelar MA tahun 1988 dan PhD tahun 1991. Tahun 2001, ia menjadi profesor penuh di Massachusetts Institute of Technology (MIT). Jackie Ying menjadi profesor penuh termuda dalam sejarah MIT.

Seperti dilangsir dari mvmuslim, saat ini Jackie Ying menjabat Direktur Eksekutif di Institute of Bioengineering and Nanotechnoogy (IBN), Singapura. Ia mendapat sejumlah penghargaan penelitian. Ia juga menempati posisi strategis lain diantaranya sebagai dewan penasehat di  Scientific Advisory Boards of Molecular Frontiers and King Abdullah University of Science and Technology Catalysis Center, profesor kehormatan di King Saud University (Saudi Arabia), Jilin University (China), Sichuan University (China) and Nanyang Technological University (Singapura).

Bukan itu saja, Prof. Jackie Ying juga menjabat sebagai Editor-in-Chief di Nano Today, sebuah jurnal akademik khusus ilmu dan teknologi nano, 340 publikasi di jurnal terkemuka, punya lebih dari 150 paten, sebagian besar sukses diterapkan secara komersial oleh perusahan multinasional dan start-up. Salah satu perusahan yang didirikannya, SmartCells, Inc, telah mengembangkan sebuah platform teknologi yang mampu mengatur sendiri pelepasan Insulin yang tergantung pada kadar glukosa darah.

Ini sebuah sistem pengantaran obat yang melingkupi kebutuhan untuk pemantauan glukosa darah dengan menusuk jari. Dibanding menggunakan injeksi, insulin dengan cara ini bisa diantarkan secara oral (lewat mulut) atau dengan saluran pernapasan. Keren kan?

Atas prestasinya, Jackie Ying diganjar Mustafa Prize “Top Scientific Achievement” tanggal 24 Desember 2015.

Jackie Ying memeluk Islam 12 tahun lalu. Baginya Islam adalah agama yang simpel dan masuk akal, dan ia menemukan kaitan yang kuat antara  biologi dan bagaimana biologi dengan sang pencipta. Setelah melaksanakan Umrah tiga tahun lalu ia memutuskan berhijab tanpa ada halangan.


Ujarnya kepada Strait Times, “ bagiku, ini kewajiban agama, apa yang dilihat dan dikatakan orang lain tak masalah. Aku ingat ketika beberapa orang rekan barat pertama kali melihatku, mereka pikir aku sedang pergi ke pesta! Bosku bercanda kalau ia perlu sidik jariku untuk meyakinkan ini benar-benar aku. Tak ada reaksi negatif sama sekali.”


foto: mvmuslim.com

0 komentar:

Posting Komentar