Apa Sih, Yang Tak Bisa Dilakukan Demi Cinta

Demi cintanya, Jamie Nieto melakukan keajaiban pada saat hari pernikahannya. ia mampu menggerakkan kakinya yang lumpuh!

Pelayan yang Baik Hati dan Laki-Laki Tua Bertangan Buntung

Pelayan restoran cepat saji ini sungguh berhati mulia. Apa yang ia lakukan mendapat pujian dari netizen di seluruh dunia.

Gelandangan yang Menjadi Pahlawan

Meski gelandangan, wanita ini telah menyelamatkan sebuah toko kosmetik dari kemalingan. Ia pun mendapat banyak simpati dari netizen

Dahulu Baralek, Sekarang Pesta

Banyak perbedaan yang kita temui dalam acara baralek atau yang disebut pesta antara Zaman dahulu dengan Zaman sekarang. Apa saja perbedaan itu, yuk, disimak artikelnya.

Anda Pasti Terharu, Mengapa Pemilik Restoran Ini Menutup Usahanya

Dia adalah laki-laki istimewa dan sangat disayangi para pelanggan. Sesuatu tiba-tiba mengubah jalan hidupnya. Yuk, kenalan dengan dengan sosok yang bernama Tim Harris ini

Tampilkan postingan dengan label Bahasa Minang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bahasa Minang. Tampilkan semua postingan

Senin, 22 Februari 2016

Cara cepat Belajar Bahasa Minang (Padang)

Bahasa Minang adalah bahasa yang gampang dipelajari. Banyak kosa kata dalam bahasa Minang yang bertransformasi dengan cara tertentu menjadi kosa kata bahasa Indonesia. Untuk orang di luar Minang, baiklah kita akan melihatnya dari bahasa Indonesia yang bertransformasi dengan cara tertentu hingga terbentuk kosa kata Minang. Dalam penggunaannya dalam kalimat tak akan jauh berbeda.  Jika anda menguasai cara-cara tersebut, dijamin dalam tempo sesingkat-singkatnya anda akan bisa berbahasa Minang, setidak-tidak paham.  Berikut ketentuan umum tersebut:

Sebagian besar kata yang berakhiran ‘a’ dalam bahasa indonesia akan berubah menjadi berakhiran ‘o’ dalam bahasa Minang. Tapi tidak semua ya. Contoh:  ada, siapa, apa, tiba, janda, kaya, raya, iya, rata, bila, nyata, rasa, bahasa, pusaka, mata,  akan menjadi: ado, siapo, apo, tibo, jando, kayo, rayo, iyo, rato, bilo, nyato, raso, bahaso, pusako, mato.

Kosakata minang tidak mengenal huruf kedua penyusun kata berupa huruf ‘e’ , jadi diubah menjadi ‘a’.  Contohnya nanti akan menyusul, tapi ini harus diingat baik-baik.

Akhiran kata-kata yang berakhiran ‘-as’ dalam bahasa Indonesia akan berubah menjadi ‘-eh’. Contoh : balas, kuras, malas, atas, tunas, pintas, batas akan berubah menjadi: baleh, kureh, maleh, ateh, tuneh, pinteh, bateh
Berdasarkan aturan umum ke 2 dan ke3 di atas, maka kata-kata seperti: beras, jelas, keras, lekas, lemas, pedas, tebas, gelas, belas akan menjadi: bareh, jaleh, kareh, lakeh, lameh, padeh, tabeh, galeh, baleh.

Akhiran kata yang berupa ‘-at’ dalam bahasa Indonesia, berubah menjadi akhiran ‘ek’, tapi ‘k’ dibaca menggantung seperti  membaca –e’.  Contoh: bulat,  penat, sunat, semat, empat, tempat, kerat, silat, berat, ketupat, dapat, akan menjadi: bulek, panek, sunek, samek, ampek, tampek, karek, silek, barek, katupek,  dapek.

Akhiran kata yang berupa ‘-ing’ dalam bahasa Indonesia, berubah menjadi ‘-iang’ . Contoh: Maling, anjing, pusing, pening, runcing, belimbing, tebing, kering, asing, suling, anting, baling-baling akan berubah menjadi: maliang, anjiang, pusiang, paniang, runciang, balimbiang, tabiang, kariang, asiang, suliang, antiang, baliang-baliang.

Akhiran kata yang berupa ‘-uh’ dalam bahasa Indonesia, berubah menjadi ‘-uah” . contoh: kumuh, basuh, keruh, luruh, guruh, suruh, suluh, runtuh, tujuh, sepuluh menjadi : kumuah, basuah, karuah, luruah, guruah, suruah, suluah, runtuah, tujuah, sapuluah.

Akhiran kata yang berupa ‘-ur’ dalam bahasa Indonesia, berubah menjadi ‘-ua’. Contoh: kasur, sumur, telur, sayur, mujur, guyur, hancur menjadi: kasua, sumua, talua, sayua, mujua, guyua, (h)ancua.

Akhiran kata yang berupa ‘-uk’ dalam bahasa Indonesia, berubah menjadi ‘-uak’,  tapi ‘k’ dibaca menggantung. Contoh: buruk, beruk, teluk, handuk, busuk, susuk, masuk, suntuk, menjadi : buruak, baruak, taluak, handuak, busuak, susuak, masuak.

Akhiran kata yang berupa ‘-ut’ dalam bahasa Indonesia, berubah menjadi ‘-uik’ tapi ‘k’ dibaca menggantung. Contoh: lutut, semut, kentut, perut, belut, kusut,  susut, kalut  berubah menjadi: lutuik, samuik, kantuik, paruik, baluik,  kusuik, susuik, kaluik.

Akhiran kata yang berupa ‘-us’ dalam bahasa Indonesia, berubah menjadi ‘-uih’. Contoh: lurus, kurus, lulus, terus,  berubah menjadi: luruih, kuruih, luluih, taruih

Akhiran kata yang berupa ‘-ung’ dalam bahasa Indonesia, berubah menjadi ‘-uang. Contoh: Untung, kalung, sarung, terung, gulung, busung, kurung, junjung, berubah menjadi untuang, kaluang, saruang, taruang, guluang, busuang, kuruang, junjuang.

Akhiran kata yang berupa ‘-ih’ dalam bahasa Indonesia, berubah menjadi ‘-iah’. Contoh: putih, kasih, pilih,  sedih, rintih,  berubah menjadi: putiah, kasiah, piliah, sadiah, rintiah,

Akhiran kata yang berupa ‘-ik’ dalam bahasa Indonesia, berubah menjadi ‘-iak. Contoh: itik, bilik, jentik, lentik,  berubah menjadi itiak, biliak, jantiak, lantiak.

Akhiran kata yang berupa ‘-ar’ dalam bahasa Indonesia, akan mengalami penghilangan huruf ‘r’ dalam bahasa Minang. Contoh: pasar, luar, sebentar, benar, antar, datar, akan menjadi: pasa, lua, sabanta, bana, anta, data.

Seperti bahasa Indonesia, bahasa Minang juga mempunyai awalan (prefiks). Awalan ber- , me-, ter-  dalam bahasa Indonesia berubah menjadi  awalan ba-, ma-, ta-,  Contoh: ber-menung, me-manjat, ter-lambat. Akan berubah menjadi ba-manuang, ma-manjek, ta-lambek (lihat aturan transformasi kata di atas). Kata depan (preposition) ke, akan berubah menjadi ka.

Demikianlah sekelumit tentang bahasa Minang. Memang ada kosa kata lainnya yang sama sekali tidak sama dengan bahasa Indonesia.  Seperti kata: Besar, ibu, satu, bagus, uang, celana di mana dalam bahasa Minang menjadi : gadang, mande, ciek, rancak, pitih, sarawa.


Semoga bermanfaat.